Selasa, 26 November 2019

,

Cuma bercanda?


 
Aku pernah menegur salah seorang teman yang bercandanya kelewatan, dan ia hanya menanggapi :

"Halah cuma bercanda doang,"
"Gitu doang masa baper sih,"
"Dasar baperan,"

Jujur, kesel banget denger jawabannya yang seolah semua bisa dimaklum dengan kata "Cuma bercanda" lalu apakah semua bercandaan konteksnya bercanda?

Tidak, secara tidak sadar itu terselip bullying atau kata-kata yang menyakitkan bagi si target. Mungkin bagi sebagian orang itu bisa jadi bahan tertawaan. Tapi hanya sebagian orang kan? Karena tidak semua memiliki selera humor yang sama.

Akupun suka bercanda, aku suka humor tapi menurutku tidak semua hal bisa di bercanda kan. 

Setiap orang punya mental yang berbeda-beda, kan? dan ternyata memang benar semenjak ada kata "baper"  kata "maaf, saya kelewatan," memang sudah terlupakan.

0 komentar:

Posting Komentar