Untuk yang kesekian kali aku terjebak dalam ruang ilusi
Aku tersadar bahwa kamu hanyalah fiksi
Kamu adalah tokoh fiksi
Ya betul biar ku pertegas sekali lagi, Kamu itu fiksi
yang ku ciptakan dalam ruang imajinasi
Kata-kata tersebut menjadi awal pembuka dari tulisan yang tidak panjang ini, Awalnya Aku mengira jika Kamu adalah sosok nyata yang akan menjadi Teman hidupku ah ini terdengar seperti lagunya Tulus yang begini liriknya "berdua kita hadapi dunia, kau milkku ku milikmu kita satukan tuju bersama arungi derasnya waktu" sangat romantis bukan? namun realitanya nya tidak seperti itu.
Aku gagal, yah bagaimana akan menjadi teman hidup jika realitanya kamu hanyalah tokoh fiksi?
Akhir kata dariku:
Kamu itu tokoh fiksi tetapi kenapa rasa sakit kehilangan Kamu bisa senyata ini?