Senin, 05 September 2022
Minggu, 26 Juni 2022
Tokoh Fiksi
Untuk yang kesekian kali aku terjebak dalam ruang ilusi
Aku tersadar bahwa kamu hanyalah fiksi
Kamu adalah tokoh fiksi
Ya betul biar ku pertegas sekali lagi, Kamu itu fiksi
yang ku ciptakan dalam ruang imajinasi
Kata-kata tersebut menjadi awal pembuka dari tulisan yang tidak panjang ini, Awalnya Aku mengira jika Kamu adalah sosok nyata yang akan menjadi Teman hidupku ah ini terdengar seperti lagunya Tulus yang begini liriknya "berdua kita hadapi dunia, kau milkku ku milikmu kita satukan tuju bersama arungi derasnya waktu" sangat romantis bukan? namun realitanya nya tidak seperti itu.
Aku gagal, yah bagaimana akan menjadi teman hidup jika realitanya kamu hanyalah tokoh fiksi?
Akhir kata dariku:
Kamu itu tokoh fiksi tetapi kenapa rasa sakit kehilangan Kamu bisa senyata ini?
Senin, 20 Juni 2022
Hanya fiksi
Jumat, 03 Juni 2022
Aku dan Kamu
Minggu, 17 April 2022
Ekspektasi Orang
Akan selalu ada risiko yang kamu terima ketika Kamu memutuskan menjadi "seseorang" entah itu menjadi lulusan SMK Multimedia, menjadi pemimpin, menjadi seorang pekerja, atau menjadi seorang calon sarjana. Seolah Kamu dituntut untuk menjadi standar yang seharusnya, seolah Kamu dituntut untuk menjadi sempurna.
"Kamu kan mahasiswa, kenapa harus demo segala sih? coba berpikir kritis"
"Kamu kan pemimpin disini, kesalahan orang lain adalah kesalahanmu,"
"Kamu kan Ketua BEM, pasti gampang bersosialisasi dan gampang akrab orangnya"
"Kamu kan jurusan sistem informasi, pasti bisa ngoding,"
"Kamu kan kerja, kuliah terus organisasian pasti kuat dan pintar banget"
Orang-orang mengira kamu itu kuat, cerdas, bertanggung jawab, kritis dan hal sempurna lainnya. Terkadang mau gak mau Kamu harus seperti itu dalam waktu tertentu, meskipun sekadar topeng sepertinya gak masalah. Yang penting orang-orang melihat apa yang mereka inginkan, cukup.
Aku juga ingin seperti yang ada di ekspektasi orang menjadi sosok yang nyaris sempurna, tetapi Ekspektasi orang terkadang terlalu tinggi kepadaku, padahal kenyataannya Aku juga merasa masih seperti anak-anak yang tidak bisa memenuhi ekspektasi orang atau memang Aku yang terlalu lemah buat itu semua?
I'm trying
Believe me, I'm trying.
Kamis, 10 Maret 2022
Sebuah Cerita Tentang Menjadi Pemimpin
Aku bukan orang yang paham betul mengenai organisasi, bahkan bisa dibilang harapanku awal ketika memasuki dunia perkuliahan adalah menjadi mahasiswa Kupu-Kupu, Yap Aku hanya ingin menjadi anak baik, pendiam, rajin nugas dan yeay lulus, Sesederhana itu memang.
Sampai pada akhirnya Aku berada pada titik dimana Aku beripikir
"Aku ingin buat pergerakan"
"Aku ingin menghidupkan kembali roda organisasi"
"Apa yang bisa Aku beri untuk Kampus?"
Mengawali pergerakan dari menjadi pemimpin UKM, Akupun berlanjut menjadi pemimpin di BEM. dan wow Pressure di BEM ternyata melebihi dari UKM, Bahkan Aku sempat ingin menyerah dan mundur dari kursi itu karena ketidakpercayaannya orang lain tapi Aku ingat kembali bahwa ada orang-orang yang mempercayakannya padaku.
Banyak banget hal pahit, menjengkelkan, bikin sakit hati tapi banyak juga yang bikin senang dan terharu, BANGGA bisa jadi bagian dari kabinet ini.
Alhamdulillah walau banyak kegagalannya, setidaknya Kami sudah mencoba mulai muncul.
Kamis, 22 Oktober 2020
Maaf ya?
“Orang mungkin bisa terlihat tertawa ga ada masalah tapi di wajah tetap akan terlihat tentang masalah masa lalu yang pernah dihadapinya, Nah kamu mungkin pernah punya masalah dimasa lalu, Saya gak tau masalah kamu apa entah itu dengan mantan kamu atau siapapun itu coba perlahan kamu maafkan, kamu tenangin sedikit-dikit nanti kamu akan ngerasa plong banget dihati serius.” - Kata seseorang yang sedang berbagi cerita.
Aku tidak pernah cerita detail tentang hidupku ke orang-orang, LAH KOK LAH KOK ada yang bisa nebak dengan sebenar itu. Yahsudah Aku harus tetap kalem dan mencoba menuangkannya dalam tulisan yang enggak bagus bagus banget ini, tetapi tidak apa-apa ya? Aku hanya sekadar ingin menulis.
Kita mulai saja…
Aku pikir hal yang wajar jika setiap manusia pernah memiliki masalah, dan pasti memiliki masa lalu. Mungkin kita sering membaca tentang 3 kata yang wajib dibiasakan: Maaf, tolong dan terima kasih tapi kita juga harus belajar untuk membiasakan tentang memaafkan bukan hanya minta maaf dan menolong bukan hanya ditolong karena itu juga penting. Hal penting yang bahkan seringkali ku lupakan.
Baiklah, tulisan ini untukmu…
Untukmu yang menjadi masa lalu ku
Untukmu yang banyak membuat kecerobohan
Untukmu yang sering membuat kesalahan
Untukmu yang sering mengecewakan dan dikecewakan
Semua ini untukmu diriku di masa lalu mari kita saling memaafkan, Maaf dan terima kasih unruk segala hal. Tulisan ini kubuat dalam rangka membuat janji dengan diriku sendiri. Dan kamu pembaca, sebagai saksinya oke? Kamu juga bisa berjanji dengan dirimu sendiri kok ditulisanku ini dan aku sebagai saksinya. Ingin berjanji sesuatu?
Senin, 06 Juli 2020
Kuliah Kelas Karyawan, Cuma Bisa Fokus Kerja?
Senin, 27 April 2020
Teruntuk diriku di masa lalu
Kalo Aku akan mengucapkan ini "Teruntuk diriku di masa lalu, Aku hanya ingin mengucapkan maaf jika dirimu yang sekarang tidak sesuai dengan apa yang dulu kamu harapkan dan bayangkan, maaf selama ini Aku seringkali melakukan kekeliruan dan kesalahan.
Terimakasih untuk diriku yang dulu karena telah bermetamorfosa dari si kecil yang rapuh menjadi seseorang yang berusaha kuat, Terima kasih sudah melangkah sejauh ini.
Terima kasih sudah berusaha untuk menjadi kuat walau sebenarnya rapuh, dimasa sekarang dan masa yang akan datang kuusahakan semoga bisa lebih baik lagi. Jangan lupa untuk menabung, perbanyak relasi dan belajar banyak hal."
Mungkin itu saja yang ingin ku sampaikan kepada diriku di Masa lalu, Aku memang tidak bisa memperbaiki masa lalu ku, tetapi aku bisa memperbaiki masa depanku, masa lalu hanya sebagai catatan untuk diambi hikmah di masa depan.
Jumat, 17 April 2020
Surat Elektronik: Sebuah Pesan Membosankan
Kamis, 16 April 2020
Obrolan
Aku tipikal orang yang tidak akan menuntut mu untuk bercerita perihal segala hal yang mengganggu mu dan segala hal yang menjadi kekhawatiran mu.
Tetapi, jika kamu membutuhkan teman aku bisa memposisikan jadi teman yang baik, saat kamu membutuhkan orang untuk berbagi keluh kesah aku bisa jadi pendengar yang baik. Tetapi maaf jika aku tidak ahli dalam memberikan saran ataupun solusi terbaik, keahlian ku hanya menjadi pendengar yang baik dan menemanimu dalam kondisi tidak baik.
Aku juga selalu berusaha menyimpan ponselku untuk memfokuskan diriku padamu ketika kamu bercerita.
Kamu pikir aku tidak peduli?
Aku hanya ingin memberikan orang lain kenyamanan, aku hanya ingin kamu bertindak senyamanmu tanpa perlu paksaan.
Rabu, 11 Maret 2020
Kenangan
Aku dulu berpikir kalo berteman itu ya seadanya saja tidak perlu terlalu banyak Nanti juga akhirnya bakal pergi juga kok untuk melangkah menjalani kehidupan yang berbeda.
Aku pernah berada pada fase benar benar tidak ingin berteman dengan siapapun, Yang ada di pikiranku bahwa untuk apa terlalu akrab toh nanti juga akan berpisah ketika lulus nanti, sama seperti ketika berpisah dengan teman teman baikku di sekolah dasar dan mereka melanjutkan ke SMP yang berbeda lalu Aku harus pindah daerah.
Akhirnya selama tiga tahun di sekolah menengah Aku menjadi seseorang yang cuek, susah akrab dengan orang lain dan tentunya di cap sombong, Walau mengikuti organisasi pun rasanya tidak memiliki banyak teman ya paling temanku hanya itu itu saja.
Ketika Aku bertemu kembali dengan teman lama rasanya jadi canggung karena sikapku yang dulu, padahal jika aku bisa berbuat baik tentu kita bisa menciptakan obrolan baik dengan nostalgia yang seru. Menyesal? Tentu. Jika bisa kembali ke masa lalu rasanya Aku ingin memperbaiki diriku yang menyebalkan padahal mereka bersikap baik padaku.
Diriku yang sekarang mulai berusaha untuk mengakrabkan diri, tersenyum dengan teman yang kukenal dan mencoba beramah-tamah walau sebenarnya itu hal yang masih sulit untuk kulakukan ya setidaknya Aku mencoba daripada tidak sama sekali.
Masa lalu membentuk diriku menjadi yang sekarang ini. Jika Aku terus terusan berpikir "Tidak perlu berteman karena teman akan selalu datang dan pergi," kapan Aku bisa menciptakan kenangan?